Minat pelaku pasar asing melemah, garis kuning dana asing IHSG menjadi berbalik turun. Berbeda dengan minggu lalu yang susah memilih saham karena harganya sudah terbang, minggu ini ada begitu banyak pilihan saham. Tetap harus hati-hati, pilih saham dengan garis kuning yang masih terus akumulasi, sesuaikan preferensi kita masing-masing.
Bursa bergairah, ini momentum yang lebih sesuai untuk menikmati keuntungan jika sudah punya posisi. Namun tetap lebih menenangkan untuk entry pada saat garis kuning dalam pola akumulasi. Kuncinya, bagaimana tetap rasional berinvestasi dengan menggunakan garis kuning.
Sebuah sharing perjalanan trial and error dari bro Eko Endarto dalam menggunakan metode garis kuning gebetSaham, hingga akhirnya menemukan jurus yang memadukan garis kuning dengan indikator technical analysis: Ichimoku. Jurus ini memberikan sinyal entri lebih dini terhadap saham-saham yang telah terdeteksi melalui pola garis kuning, sehingga investor tidak lagi "ketinggalan kereta" jika harga dengan cepat terbang tinggi seiring garis kuning yang melesat. Simak tips bagaimana menggunakan Ichimoku disertai dengan studi kasus.
Dana asing IHSG terus merangkak naik. Seminggu sesudah libur lebaran begitu penuh warna, ada suspensi reksadana Sinarmas, ada akuisisi Pinehill yang bikin ambyar saham ICBP dan INDF, tapi juga banyak saham yang terus diakumulasi dan naik 12-24%. Sudah nyata jelas bagaimana data faktual garis kuning berkorelasi dengan pergerakan harganya, tinggal bagaimana pilihan kita: eksekusi sebagai investor, atau cukup sebagai pengamat saja.
Perdagangan bursa terakhir sebelum libur panjang lebaran membawa kejutan, terdeteksi ada anomali dana asing IHSG yang super jumbo! Selama 2 minggu terakhir terpantau ada sebagian saham yang masih terus sangat gencar diakumulasi oleh pelaku pasar. Overall kondisi bursa masih belum kondusif, belum ada tanda-tanda asing masuk ke saham-saham berkapitalisasi besar. So pastikan hanya pilih saham dengan garis kuning yang masih terus akumulasi.